Cegah Hoax di Medsos, Satgas Ops Gatari Praja Polresta Mataram Aktif Patroli Siber

Mataram NTB - Aktif dalam patroli Siber sebagai upaya mencegah konten hoax-sara ataupun yang terindikasi memiliki muatan provokatif di Media Sosial terus dilakukan Subsatgas Sat Reskrim Ops Gatari Praja 2024 Polresta Mataram. Senin, (19/08/2024)

Pengawasan Patroli Siber tersebut dipantau langsung oleh Kasat Reskrim Kompol I Made Yogi Putusan Utama, SE, SIK, MH menjelang menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Walikota Wakil Walikota Mataram dan Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur NTB di wilayah hukum Polresta Mataram.

Baca juga: Ilham Bintang: Astaghfirullah, Negara Kalah Lawan Mafia

Kasat Reskrim Kompol I Made Yogi Purusa Utama, SE SIK MH mengatakan bahwa akun Media sosial yang terindikasi memiliki muatan Provokatif dan penyebaran Berita Hoax selama tahapan inti Pilkada 2024  harus diantisipasi dengan melakukan patroli Siber.

” Setiap hari tim patroli Siber bertugas mengumpulkan informasi dan untuk melakukan kajian konten-konten di media online dan media sosial yang berpotensi terjadi pelanggaran atau tindak pidana Pilkada atau tindak pidana umum “, ucapnya

Baca juga: Jalin Keakraban Guru Antara SMPN 14 Mataram Dengan Guru SD Model Mataram Berjalan Harmonis

“Jika informasi konten ini adalah tindak pidana Pikkada, maka akan diteruskan ke sentra gakumdu bersama Bawaslu untuk dilakukan proses penindakan pelanggaran tindak pidana Pilkada “, imbuhnya

Pihaknya juga menjelaskan Tim patroli Siber ini terus memantau 1 x 24 jam untuk mengurangi adanya kampanye hitam dan penyebaran Berita Hoax melalui Media sosial dan terciptanya situasi yang aman dan kondusif dalam tahapan inti Pilkada 2024 dan tidak terjadi Tindak Pidana di wilayah hukum Polresta Mataram.

Baca juga: Eva Yuliana Nilai Polri Telah Tegas Tangani Kasus Brigadir J

” Hal ini perlu dilakukan secara masif sehingga membutuhkan kerja ekstra dalam melakukan patroli siber di media sosial dan menjadi tugas semua orang, masyarakat lainnya untuk ikut membantu melakukan upaya pencegahan menyebarnya hoax “, pungkasnya. (Adb)